Thursday, April 15, 2010

QADA' DAN QADAR


PERTAMA : QADAR
Qadar, menurut
bahasa yaitu: Masdar
(asal kata) dari
qadara-yaqdaru-
qadaran, dan
adakalanya huruf
daal-nya disukunkan
(qa-dran). [1]
Ibnu Faris berkata,
“Qadara: qaaf, daal
dan raa’ adalah
ash-sha-hiih yang
menunjukkan akhir/
puncak segala
sesuatu. Maka qadar
adalah: akhir/puncak
segala sesuatu.
Dinyatakan: Qadruhu
kadza, yaitu
akhirnya. Demikian
pula al-qadar, dan
qadartusy syai’
aqdi-ruhu, dan
aqduruhu dari at-
taqdiir.” [2]
Qadar (yang diberi
harakat pada huruf
daal-nya) ialah:
Qadha’ (kepastian)
dan hukum, yaitu
apa-apa yang telah
ditentukan Allah Azza
wa Jalla dari
qadha’ (kepastian)
dan hukum-hukum
dalam berbagai
perkara
.
Takdir adalah:
Merenungkan dan
memikirkan untuk
menyamakan
sesuatu. Qadar itu
sama dengan Qadr,
semuanya bentuk
jama’nya ialah
Aqdaar. [3]
Qadar, menurut
istilah ialah:
Ketentuan Allah yang
berlaku bagi semua
makhluk, sesuai
dengan ilmu Allah
yang telah terdahulu
dan dikehendaki oleh
hikmah-Nya. [4]
Atau: Sesuatu yang
telah diketahui
sebelumnya dan
telah tertuliskan,
dari apa-apa yang
terjadi hingga akhir
masa. Dan bahwa
Allah Azza wa Jalla
telah menentukan
ketentuan para
makhluk dan hal-hal
yang akan terjadi,
sebelum diciptakan
sejak zaman azali.
Allah Subhanahu wa
Ta’ala pun
mengetahui, bahwa
semua itu akan
terjadi pada waktu-
waktu tertentu
sesuai dengan
pengetahuan-Nya
dan dengan sifat-
sifat ter-tentu pula,
maka hal itu pun
terjadi sesuai
dengan apa yang
telah ditentukan-
Nya. [5]
Atau: Ilmu Allah,
catatan (takdir)-Nya
terhadap segala
sesuatu, kehendak-
Nya dan penciptaan-
Nya terhadap segala
sesuatu tersebut.
KEDUA : QADHA’
Qadha’, menurut
bahasa ialah: Hukum,
ciptaan, kepastian
dan penjelasan.
Asal (makna)nya
adalah: Memutuskan,
memisahkan,
menen-tukan
sesuatu,
mengukuhkannya,
menjalankannya dan
menyele-saikannya.
Maknanya adalah
mencipta. [6]
Kaitan Antara
Qadha’ dan Qadar
1. Dikatakan, bahwa
yang dimaksud
dengan qadar ialah
takdir, dan yang
dimaksud dengan
qadha’ ialah
penciptaan,
sebagaimana firman
Allah Subhanahu wa
Ta’ala
“Maka Dia
menjadikannya tujuh
langit … .” [
Fushshilat: 12]
Yakni, menciptakan
semua itu.
Qadha’ dan qadar
adalah dua perkara
yang beriringan,
salah satunya tidak
terpisah dari yang
lainnya, karena salah
satunya
berkedudukan
sebagai pondasi,
yaitu qadar, dan
yang lainnya
berkedudukan
sebagai
bangunannya, yaitu
qadha’.
Barangsiapa
bermaksud untuk
memisahkan di
antara keduanya,
maka dia bermaksud
menghancurkan dan
merobohkan
bangunan tersebut.
[7]
2. Dikatakan pula
sebaliknya, bahwa
qadha’ ialah ilmu
Allah yang terdahulu,
yang dengannya
Allah menetapkan
sejak azali.
Sedangkan qadar
ialah terjadinya
penciptaan sesuai
timbangan perkara
yang telah
ditentukan
sebelumnya. [8]
Ibnu Hajar al-
Asqalani berkata,
“Mereka, yakni
para ulama
mengatakan,
‘ Qadha’ adalah
ketentuan yang
bersifat umum dan
global sejak zaman
azali, sedangkan
qadar adalah bagian-
bagian dan
perincian-perincian
dari ketentuan
tersebut.’” [9]
3. Dikatakan, jika
keduanya
berhimpun, maka
keduanya berbeda,
di mana masing-
masing dari
keduanya
mempunyai
pengertian
sebagaimana yang
telah diutarakan
dalam dua pendapat
sebelumnya. Jika
keduanya terpisah,
maka keduanya
berhimpun, di mana
jika salah satu dari
kedunya disebutkan
sendirian, maka yang
lainnya masuk di
dalam (pengertian)
nya

Asmaul Husna


Dalam agama Islam,
Asmaaul Husna
(bahasa Arab: ءامسا
هللا ىنسحلا ) adalah
sembilan puluh
sembilan (99) asma
(nama) Allah SWT
yang terbaik. Sejak
dahulu para ulama
telah banyak
membahas dan
menafsirkan
Asmaaul Husna ini.
Meskipun timbul
perbezaan pendapat
tentang jumlah
nama itu, ada yang
menyebut 132, 200,
bahkan 1000 nama,
namun menurut
mereka, yang
terpenting adalah
hakikat Zat Allah
SWT yang harus
difahami oleh orang-
orang yang beriman.
Asmaaul Husna
bermaksud dari segi
bahasa ialah nama-
nama Allah yang
baik, mulia dan
agung sesuai dengan
sifat-sifat-Nya.
Nama-nama Allah
yang agung dan
mulia itu merupakan
suatu kesatuan yang
menyatu dalam
kebesaran dan
kehebatan Allah,
sebagai pencipta dan
pemelihara alam
semesta beserta
segala isinya.
Para ulama
berpendapat bahwa
kebenaran adalah
ketetapan dengan
kebenaran yang lain.
Dengan cara ini,
masyarakat Muslim
tidak akan mudah
menulis "Allah
adalah ..." kerana
tiada satupun yang
dapat disetarakan
dengan Allah.
Perbahasan berikut
hanyalah
pendekatan yang
disesuaikan dengan
konsep akal kita
yang sangat
terbatas ini. Semua
kata yang dilekatkan
pada Allah harus
difahami
keberbezaannya
dengan penggunaan
wajar kata-kata itu.
Para ulama
menekankan bahwa
Allah adalah pencipta
dan penguasa alam
yang abadi dan alam
yang fana. Semua
nilai kebenaran
mutlak hanya ada
(dan bergantung)
pada-Nya. Dengan
demikian, Allah Maha
Tinggi. Tapi juga
Allah Maha Dekat.
Allah Maka Kuasa.
Tapi juga Allah Maha
Pengasih dan
Penyayang. Sifat-
sifat Allah dijelaskan
dengan istilah
Asmaaul Husna, yaitu
nama-nama yang
baik.
Isi kandungan
[sorok]
1 Dalil
2 Asmaaul Husna
3 Nama orang
4 Rujukan
[sunting] Dalil
Berikut adalah
beberapa dalil yang
terkandung di dalam
Al-Qur'an dan Hadis
tentang Asmaaul
Husna:
"Dialah Allah,
tidak ada Tuhan
(yang berhak
disembah)
melainkan Dia, Dia
mempunyai
Asmaaul Husna
(nama-nama
yang baik)." - (Al-
Quran, Surah
Thaa-Haa : 8)
Katakanlah:
"Serulah Allah
atau serulah Ar-
Rahman. Dengan
nama yang mana
saja kamu seru,
Dia mempunyai al
asmaaulhusna
(nama-nama
yang terbaik) dan
janganlah kamu
mengeraskan
suaramu dalam
salatmu dan
janganlah pula
merendahkannya
dan carilah jalan
tengah di antara
kedua itu" - (Al-
Quran.Surah Al
Israa': 110)
Dari Abu Huraira
R.A.: Nabi saw.
bersabda: "Allah
itu memiliki
sembilan puluh
sembilan nama
yang bagus.
Barang siapa
yang mampu
menghafalnya,
maka dia akan
masuk syurga.
Sesungguhnya
Allah itu ganjil
[esa] dan Dia
menyukai
[bilangan] yang
ganjil." - Sahih
Bukhari[1]
[sunting] Asmaaul
Husna
No.
Nama
Arab
Maksud
1
al-Rahman
نمحرلا
Maha Pengasih
2
al-Rahim
ميحرلا
Maha Penyayang
3
al-Malik
كلملا
Maha Merajai/
Memerintah
4
al-Quddus
سودقلا
Maha Suci
5
al-Salam
مالسلا
Maha Memberi
Kesejahteraan
6
al-Mukmin
نمؤملا
Yang Memberi
Keamanan
7
al-Muhaimin
نميهملا
Maha Pemelihara
8
al-Aziz
زيزعلا
Maha Gagah
9
al-Jabbar
رابجلا
Maha Perkasa
10
al-Mutakabbir
ربكتملا
Maha Megah, Yang
Memiliki Kebesaran
11
al-Khaliq
قلاخلا
Maha Pencipta
12
al-Barik
ئرابلا
Yang Melepaskan
(Membuat,
Membentuk,
Menyeimbangkan)
13
al-Musawwir
روصملا
Yang Membentuk
Rupa (makhluknya)
14
al-Ghaffar
رافغلا
Maha Pengampun
15
al-Qahhar
راهقلا
Yang Memaksa
16
al-Wahhab
باهولا
Maha Pemberi
Kurnia
17
al-Razzaq
قازرلا
Maha Pemberi
Rejeki
18
al-Fattah
حاتفلا
Maha Pembuka
Rahmat
19
al-Alim
ميلعلا
Maha Mengetahui
(Memiliki Ilmu)
20
al-Qabid
ضباقلا
Yang Menyempitkan
(makhluknya)
21
al-Basit
طسابلا
Yang Melapangkan
(makhluknya)
22
al-Khafid
ضفاخلا
Yang Merendahkan
(makhluknya)
23
al-Rafik
عفارلا
Yang Meninggikan
(makhluknya)
24
al-Muiz
زعملا
Yang Memuliakan
(makhluknya)
25
al-Muzil
لذملا
Yang Menghinakan
(makhluknya)
26
al-Samik
عيمسلا
Maha Mendengar
27
al-Basir
ريصبلا
Maha Melihat
28
al-Hakam
مكحلا
Maha Menetapkan
29
al-Adl
لدعلا
Maha Adil
30
al-Latif
فيطللا
Maha Lembut
31
al-Khabir
ريبخلا
Maha Mengetahui
Rahasia
32
al-Halim
ميلحلا
Maha Penyantun
33
al-Azim
ميظعلا
Maha Agung
34
al-Ghafur
روفغلا
Maha Pengampun
35
al-Syakur
روكشلا
Maha Pembalas Budi
(Menghargai)
36
al-Ali
ىلعلا
Maha Tinggi
37
al-Kabir
ريبكلا
Maha Besar
38
al-Hafiz
ظيفحلا
Maha Menjaga
39
al-Muqit
تيقملا
Maha Pemberi
Kecukupan
40
al-Hasib
بيسحلا
Maha Membuat
Perhitungan
41
al-Jalil
ليلجلا
Maha Mulia
42
al-Karim
ميركلا
Maha Pemurah
43
al-Raqib
بيقرلا
Maha Mengawasi
44
al-Mujib
بيجملا
Maha Mengabulkan
45
al-Wasik
عساولا
Maha Luas
46
al-Hakim
ميكحلا
Maka Bijaksana
47
al-Wadud
دودولا
Maha Pencinta
48
al-Majid
ديجملا
Maha Mulia
49
al-Bais
ثعابلا
Maha
Membangkitkan
50
al-Syahid
ديهشلا
Maha Menyaksikan
51
al-Haq
قحلا
Maha Benar
52
al-Wakil
ليكولا
Maha Memelihara
53
al-Qawi
ىوقلا
Maha Kuat
54
al-Matin
نيتملا
Maha Teguh
55
al-Wali
ىلولا
Maha Melindungi
56
al-Hamid
ديمحلا
Maha Terpuji
57
al Muhsi
ىصحملا
Maha Menghitung
58
al-Mubdik
ئدبملا
Maha Memulai
59
al-Muid
ديعملا
Maha
Mengembalikan
Kehidupan
60
al-Muhyi
ىيحملا
Maha Menghidupkan
61
al-Mumit
تيمملا
Maha Mematikan
62
al-Hai
يحلا
Maha Hidup
63
al-Qayyum
مويقلا
Maha Mandiri
64
al-Wajid
دجاولا
Maha Penemu
65
al-Majid
دجاملا
Maha Mulia
66
al-Wahid
دحاولا
Maha Esa
67
al-Ahad
دحالا
Maha Esa
68
al-Samad
دمصلا
Tempat Meminta
69
al-Qadir
رداقلا
Maha Menentukan,
Maha
Menyeimbangkan
70
al-Muqtadir
ردتقملا
Maha Berkuasa
71
al-Muqaddim
مدقملا
Maha Mendahulukan
72
al-Muakhir
رخؤملا
Maha Mengakhirkan
73
al-Awwal
لوألا
Maha Awal (Alfa)
74
al-Akhir
رخألا
Maha Akhir (Omega)
75
al-Zahir
رهاظلا
Maha Nyata
76
al-Batin
نطابلا
Maha Ghaib
77
al-Wali
يلاولا
Maha Memerintah
78
al-Mutaali
يلاعتملا
Maha Tinggi
79
al-Bar
ربلا
Maha Penderma
80
al-Tawwab
باوتلا
Maha Penerima
Taubat
81
al-Muntaqim
مقتنملا
Maha Penyiksa
82
al-Afu
وفعلا
Maha Pemaaf
83
al-Rauf
فوؤرلا
Maha Pengasih
84
Malik al-Mulk
كلام كلملا
Penguasa Kerajaan
(Semesta)
85
Zu al-Jalal wa al-
Ikram
وذ لالجلا و ماركإلا
Pemilik Kebesaran
dan Kemuliaan
86
al-Muqsit
طسقملا
Maha Adil
87
al-Jamik
عماجلا
Maha
Mengumpulkan
88
al-Ghani
ىنغلا
Maha Berkecukupan
89
al-Mughni
ىنغملا
Maha Memberi
Kekayaan
90
al-Manik
عناملا
Maha Mencegah
91
al-Dar
راضلا
Maha Memberi
Derita
92
al-Nafik
عفانلا
Maha Memberi
Manfaat
93
al-Nur
رونلا
Maha Bercahaya
(Menerangi,
Memberi Cahaya)
94
al-Hadi
ئداهلا
Maha Pemberi
Petunjuk
95
al-Badik
عيدبلا
Maha Pencipta
96
al-Baqi
يقابلا
Maha Kekal
97
al-Waris
ثراولا
Maha Pewaris
98
al-Rasyid
ديشرلا
Maha Pandai
99
al-Sabur
روبصلا
Maha Sabar
[sunting] Nama
orang
Menurut tradisi
Islam, seseorang
Muslim tidak akan
diberi nama
menyerupai nama
Allah dalam bentuk
yang sama-
contohnya Al Malik,
tetapi boleh
dipanggil Malik.
Bagaimanapun
nama/sifat Allah
boleh digabungkan
dengan perkataan
"Abdul -" yang
bererti hamba
(contohnya. - kepada
Allah) dan biasa
digunakan sebagai
nama orang bagi
orang Muslim.
Sebagai contoh
‘Abdul ar-Rahman
("hamba kepada
Tuhan Yang Maha
Pengasih").
[sunting] Rujukan
1. ↑ bin Abdul
Lateef Az-
Zubaidi, Al-
Imam Zain-ud-
Din Ahmad; Dr.
Muhammad
Muhsin Khan
(1996). bab:
“ 5”, The
translation of
the Meanings
of Summarized
Sahih Al-
Bukhari (dalam
bahasa Bahasa
Arab dan
Bahasa
Inggeris
), 574, Riyadh,
Arab Saudi:
Darussalam.
"Narrated (Abu
Huraira)"
Allah's
Messenger
SAW said,
"Allah has
ninety-nine
names, i.e. one
hundred less
one, and
whoever
counts them
(believes in
their meanings
and acts
accordingly)
will enter
paradise"

Sifat Wajib Allah


Wajib bagi setiap
mukallaf dan muslim
mempercayai
bahawa terdapat
beberapa sifat
kesempurnaan yang
tidak terhingga bagi
Allah. Maka, wajib
juga dipercayai akan
sifat Allah yang dua
puluh dan perlu
diketahui juga sifat
yang mustahil bagi
Allah. Sifat yang
mustahil bagi Allah
merupakan lawan
kepada sifat wajib.
Sifat wajib pula
terbahagi juga
empat bahagian iaitu
nafsiah, salbiah,
ma'ani atau
ma'nawiah.
Isi kandungan
[sorok]
1 Sifat 20
2 Sifat
kesempurnaan
3 Sifat yang
harus
4 Lihat juga
[sunting] Sifat 20
Sifat Wajib
Tulisan Arab
Maksud
Sifat
Sifat Mustahil
Tulisan Arab
Maksud
Wujud
ﺩﻮﺟﻭ
Ada
Nafsiah
Adam
ﻡﺪﻋ
Tiada
Qidam
ﻡﺪﻗ
Sedia
Salbiah
Haduth
ﺙﻭﺪﺣ
Baharu
Baqa
ﺀﺎﻘﺑ
Kekal
Salbiah
Fana
ﺀﺎﻨﻓ
Akan binasa
Mukhalafatuhu
lilhawadith
ﻪﺘﻔﻟﺎﺨﻣ ﺙﺩﺍﻮﺤﻠﻟ
Bersalahan Allah
Ta'ala dengan segala
yang baharu
Salbiah
Mumathalatuhu
lilhawadith
ﻪﺘﻠﺛﺎﻤﻣ ﺙﺩﺍﻮﺤﻠﻟ
Menyamai atau
bersamaan bagi-Nya
dengan suatu yang
baru
Qiamuhu binafsih
ﻪﻣﺎﻴﻗ ﻪﺴﻔﻨﺑ
Berdiri-Nya dengan
sendiri
Salbiah
Qiamuhu bighairih
ﻪﻣﺎﻴﻗ ﻩﺮﻴﻐﺑ
Berdiri-Nya dengan
yang lain
Wahdaniat
ﺔﻴﻧﺍﺪﺣﻭ
Esa Allah Ta'ala pada
dzat,pada sifat dan
pada perbuatan
Salbiah
Ta'addud
ﺩﺪﻌﺗ
Berbilang-bilang
Qudrat
ﺓﺭﺪﻗ
Berkuasa
Ma'ani
Ajzun
ﺰﺟﻋ
Lemah
Iradat
ﺓﺩﺍﺭﺇ
Berkehendak
menentukan
Ma'ani
Karahah
ﻪﻫﺍﺮﻛ
Benci iaitu tidak
menentukan
Ilmu
ﻢﻠﻋ
Mengetahui
Ma'ani
Jahlun
ﻞﻬﺟ
Bodoh
Hayat
ﺓﺎﻴﺣ
Hidup
Ma'ani
Al-Maut
ﺕﻮﻤﻟﺍ
Mati
Sama'
ﻊﻤﺳ
Mendengar
Ma'ani
As-Summu
ﻢﺻﻟﺍ
Pekak
Basar
ﺮﺼﺑ
Melihat
Ma'ani
Al-Umyu
ﻲﻤﻌﻟﺍ
Buta
Kalam
ﻼﻛ ﻡ
Berkata-kata
Ma'ani
Al-Bukmu
ﻢﻜﺑﻟﺍ
Bisu
Kaunuhu qaadiran
ﻪﻧﻮﻛ ﺍﺭﺩﺎﻗ
Keadaan-Nya yang
berkuasa
Ma'nawiyah
Kaunuhu ajizan
ﻪﻧﻮﻛ ﺍﺰﺟﺎﻋ
Keadaan-Nya yang
lemah
Kaunuhu muriidan
ﻪﻧﻮﻛ ﺍﺪﻳﺮﻣ
Keadaan-Nya yang
berkehendak
menentukan
Ma'nawiyah
Kaunuhu kaarihan
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻫﺭﺎﻛ
Keadaan-Nya yang
benci iaitu tidak
menentukan
Kaunuhu 'aliman
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻤﻟﺎﻋ
Keadaan-Nya yang
mengetahui
Ma'nawiyah
Kaunuhu jahilan
ﻪﻧﻮﻛ ﻼﻫﺎﺟ
Keadaan-Nya yang
bodoh
Kaunuhu hayyan
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻴﺣ
Keadaan-Nya yang
hidup
Ma'nawiyah
Kaunuhu mayitan
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﺘﻴﻣ
Keadaan-Nya yang
mati
Kaunuhu sami'an
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻌﻴﻤﺳ
Keadaan-Nya yang
mendengar
Ma'nawiyah
Kaunuhu asamma
ﻪﻧﻮﻛ ﻢﺻﺃ
Keadaan-Nya yang
pekak
Kaunuhu basiiran
ﻪﻧﻮﻛ ﺍﺭﻴﺼﺑ
Keadaan-Nya yang
melihat
Ma'nawiyah
Kaunuhu a'maa
ﻪﻧﻮﻛ ﻰﻤﻋﺃ
Keadaan-Nya yang
buta
Kaunuhu
mutakalliman
ﻪﻧﻮﻛ ﺎﻤﻠﻜﺘﻣ
Keadaan-Nya yang
berkata-kata
Ma'nawiyah
Kaunuhu abkam
ﻪﻧﻮﻛ ﻢﻜﺑﺃ
Keadaan-Nya yang
kelu
[sunting] Sifat
kesempurnaan
Dua puluh yang
tertera di atas yang
wajib bagi Allah
terkandung di dalam
dua sifat
kesempurnaan. Sifat
tersebut adalah:
Istigna' ( ﺀﺎﻨﻐﺘﺳﺇ )
Kaya Allah
daripada
sekelian yang
lain daripada-
Nya iaitu tidak
berkehendak ia
kepada
sesuatu.
Maksudnya,
Allah tidak
mengkehendak
i yang lain
menjadikan-
Nya dan tidak
berkehendakk
an tempat
berdiri bagi
zat-Nya.
Contohnya,
Allah tidak
memerlukan
dan tidak
mengkehendak
i malaikat
untuk
menciptakan
Arasy.
Maka, Maha
suci Tuhan
daripada
tujuan pada
sekelian
perbuatan dan
hukum-
hukumnya dan
tidak wajib
bagi-Nya
membuat
sesuatu datau
meninggalkan
sesuatu.
Sifatnya:
wujud, qidam,
baqa',
mukhalafatuhu
lilhawadith,
qiamuhu
binafsih, sama',
basar, kalam,
kaunuhu
sami'an,
kaunuhu
basiran,
kaunuhu
mutakalliman.
Iftiqar ( ﺭﺎﻘﺘﻓﺇ )
Yang lain
berkehendakk
an sesuatu
daripada Allah
iaitu yang lain
berkehendakk
an daripada
Allah untuk
menjadikan
dan
menentukan
mereka
dengan
perkara yang
harus.
Contohnya,
manusia
memohon
kepada Allah
melancarkan
hidupnya.
Sifatnya:
wahdaniat,
qudrat, iradat,
ilmu, hayat,
kaunuhu
qadiran,
kaunuhu
muridan,
kaunuhu
hayyan.
[sunting] Sifat yang
harus
Sifat harus atau sifat
jaiz juga dimiliki oleh
Allah. Harus bagi
Allah
memperbuatkan
sesuatu yang harus
ada atau tiada atau
meninggalkannya.
Contohnya, harus
bagi Allah
menciptakan langit,
bumi, matahari dan
yang lain dan harus
juga bagi Allah untuk
tidak
menciptakannya.
Tidak wajib bagi
Allah membuat
sesuatu seperti
menghidupkan atau
mematikan bahkan
itu harus pada hak
Allah.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Themes | Free Song Lyrics, Cara Instal Theme Blog